Sejarah kerajaan Sriwijaya adalah pokok pembahasan utama yang akan dijelaskan secara lengkap pada artikel dibawah ini. Adapun sub pembahasan ihwal sejarah kerajaan sriwijaya yang dibahas didalam materi pelajaran Sejarah yakni sebagai berikut :
1. Sumber sejarah kerajaan Sriwijaya.
2. Letak kerajaan Sriwijaya.
3. #7 Prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya.
3. #7 Prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya.
4. Kehidupan politik kerajaan Sriwijaya.
5. Penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya.
5. Penyebab runtuhnya kerajaan Sriwijaya.
Semoga pembahasan ini sanggup menambah pengetahuan dan wawasan anda didalam mengetahui sumber sejarah kerajaan sriwijaya, letak kerajaan sriwijaya, prasasti-prasasti peninggalan bersejarah kerajaan sriwijaya, kehidupan politik kerajaan sriwijaya serta penyebab runtuhnya kerajaan sriwijaya dan menjadi portal tumpuan tugas, skripsi maupun makalah bagi para pelajar di seluruh wilayah tanah air Indonesia maupun mancanegara.
Kerajaan Sriwijaya yakni salah satu kerajaan terbesar yang pernah berjaya di Indonesia. Berikut dibawah ini yakni klarifikasi mengenai citra ihwal sejarah kerajaan Sriwijaya.
Letak kerajaan Sriwijaya
Mengenai posisi letak sentra pemerintahan kerajaan Sriwijaya, hingga ketika ini masih menjadi perdebatan dan belum menerima akad secara niscaya dimana letak yang bergotong-royong pemerintahan kerajaan Sriwijaya. Dibawah ini yakni beberapa pendapat berdasarkan para andal mengenai letak sentra pemerintahan kerajaan Sriwijaya sebagai berikut :
1. Letak kerajaan Sriwijaya berdasarkan Pirre-Yves Manguin yang melaksanakan suatu penelitian ditahun 1993, yang mana dia mempunyai pendapat bahwa kerajaan Sriwijaya itu terletak pada wilayah sungai Musi yang berada diantara Bukit Siguntang dan Sabokiking yang pada ketika ini masuk kedalam tempat wilayah provinsi Sumatera Selatan.
2. Letak kerajaan Sriwijaya menurut ahli sejarah Soekmono beropini bahwa posisi letak sentra pemerintahan kerajaan Sriwijaya terletak di wilayah hilir dari sungai Batanghari, yaitu berada diantara Muara Sabak hingga Muara Tembesi yang kini ini berada di wilayah provinsi Jambi.
3. Dan ada juga dari pendapat lainnya mengenai letak kerajaan Sriwijaya yang berada pada sekitar candi Muara Takus yang mana termasuk didalam provinsi Riau yang diutarakan Moens.
Itulah mengapa hingga ketika ini, posisi letak sentra pemerintahan kerajaan Sriwijaya masih belum disepakati dimana letak yang sebenarnya, dikarenakan adanya perbedaan pendapat-pendapat.
Baca juga Sejarah Kerajaan Kediri
Sumber sejarah dan peninggalan bersejarah kerajaan Sriwijaya
Sumber sejarah kerajaan Sriwijaya yakni bersumber dari peninggalan bersejarah berupa 7 prasasti (6 prasasti berada di Sumatra dan 1 berada di Pulau Bangka) dan isu orang Tiongkok yang berjulukan I-Tsing. Adapun #7 prasasti peninggalan kerajaan Sriwijaya sanggup dijelaskan sebagai berikut :
1. Prasasti Kedukan Bukit (683 M)
Prasasti Kedukan Bukit berisi ihwal Dapunta Hyang yang mengadakan perjalanan selama 8 hari dengan membawa 20.000 pasukan dan berhasil menguasai beberapa daerah. Dengan kemenangan itu Sriwijaya menjadi makmur.
2. Prasasti Talang Tuo (684 M)
Prasasti Talang Tuo berisi ihwal pembuatan Taman Sriksetra oleh Dapunta Hyang Sri Jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk.
3. Prasasti Kota Dapur (686 M)
Prasasti ini ditemukan di Pulau Bangka.
4. Prasasti Karang Birahi (686 M)
Prasasti Karang Birahi ditemukan di Jambi. Isinya yakni ihwal permohonan kepada Dewa untuk keselamatan rakyat dan Kerajaan Sriwijaya.
5. Prasasti Telaga Batu
Prasasti Telaga Batu ditemukan di Palembang. Isinya yakni berupa kutukan terhadap mereka yang melaksanakan kejahatan dan melanggar perintah Raja.
6. Prasasti Palas Pasemah
Prasasti Palas Pasemah berisi bahwa wilayah Lampung Selatan telah menjadi kekuasaan Sriwijaya.
7. Prasasti Ligor (775 M)
Prasasti Ligor menyatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya pernah diperintah oleh Darmaseta.
Berita orang Tiongkok yang berjulukan I-Tsing
Dalam pemberitaannya, I-Tsing menyatakan bahwa Kerajaan Sriwijaya bangun pada kurun ke 7 M. Menurut catatan I-Tsing, Sriwijaya berperan sebagai sentra pengembangan ilmu pengetahuan dan agama Buddha di Asia Tenggara. I-Tsing mencar ilmu tata bahasa Sanskerta dan teologi Buddha di Sriwijaya.
Baca ini Sejarah Perkembangan Agama Buddha
I-Tsing menerjemahkan kitab-kitab suci agama Buddha kedalam bahasa Mandarin. Dia menyebutkan bahwadi Sriwijaya ada 1.000 orang pendeta yang mencar ilmu agama Buddha. Disebutkan juga bahwa para pendeta yang mencar ilmu agama Buddha itu dibimbing oleh Sakyakirti. Berdasarkan isu I-Tsing ini, sanggup disimpulkan bahwa Kerajaan Sriwijaya semenjak kurun ke 7 M telah menjadi sentra acara ilmiah agama Buddha di Asia Tenggara.
Kehidupan Politik Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya mencapai zaman keemasan pada kurun ke 8 dan 9 M ketika dipimpin oleh Balaputradewa. Dalam Prasasti Nalanda (India) disebutkan bahwa Balaputradewa yakni cucu dari Raja Jawa dari keluarga Syailendra yang berjulukan Samaratungga yang menikah dengan Dewi tara, putri raja Dharmasetu (Sriwijaya).
Karena Dinasti Syailendra terdesak oleh Dinasti Sanjaya, Balaputradewa melarikan diri ke Sriwijaya kemudian diangkat menjadi raja disana. Dalam hubungan diplomatik dengan India, ternyata hubungan itu tidak bertahan lama. Karena pada tahun 1025 M, Raja Rajendracoladewa dari kerajaan Colamandala (India) melaksanakan penyerbuan besar-besaran kewilayah Sriwijaya antara lain menyerupai :
1. Kedah
2. Aceh
3. Nikobar
4. Binanga
5. Melayu
6. Palembang
Dalam penyerangan itu Raja Sriwijaya yang berjulukan Sri Sanggramawijaya Tunggawarman berhasil ditawan. Berita penyerangan tersebut ada dalam prasasti Tanjore di India Selatan.
Penyebab Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya
Berikut dibawah ini yakni faktor-faktor yang menimbulkan mundur dan runtuhnya kerajaan Sriwijaya, yang disebabkan beberapa hal antara lain yakni sebagai berikut :
1. Adanya serangan dari Jawa, yaitu serangan dari Raja Dharmawangsa pada tahun 990 M yang mengirimkan tentaranya ke Sriwijaya
2. Adanya serangan dari Kerajaan Colamandala pada tahun 1023 M, 1030 M dan 1068 M.
3. Mundurnya perekonomian dan perdagangan Sriwijaya akhir banyaknya bandar-bandar penting di Sriwijaya yang melepaskan diri dari kekuasaan pusat.
4. Pengaruh Ekspedisi Pamalayu dari Kerajaan Singasari ke wilayah Melayu yang merupakan kekuasaan Sriwijaya.
5. Adanya serangan Majapahit pada tahun 1477 M, dan lantaran serangan inilah yang paling menciptakan Sriwijaya kalah habis-habisan hingga kondisinya benar-benar lemah.
Demikian pembahasan mengenai sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar