Kerajaan Kutai adalah pokok pembahasan utama yang akan dijelaskan secara lengkap pada artikel dibawah ini. Dan pertama-tama yang harus anda ketahui bahwa kerajaan kutai yakni kerajaan Hindu yang tertua di negara Republik Indonesia ini. Adapun sub pembahasan wacana sejarah kerajaan kutai yang dibahas didalam materi pelajaran Sejarah yakni sebagai berikut :
1. Sejarah Kerajaan Kutai.
2. Raja-raja Kerajaan Kutai.
3. #14 Benda Bersejarah Peninggalan Kerajaan Kutai.
Semoga pembahasan ini sanggup menambah pengetahuan dan wawasan anda didalam mengetahui sejarah kerajaan kutai, nama-nama raja di kerajaan kutai serta benda bersejarah peninggalan kerajaan kutai dan menjadi portal rujukan tugas, skripsi maupun makalah bagi para pelajar di seluruh wilayah tanah air Indonesia maupun mancanegara.
Berbentuk Menhir atau Tiang Batu yang ditemukan di Muarakaman tepi Sungai Mahakam. Tujuh prasasti atau yang disebut dengan Prasasti Yupa ini memakai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang diperkirakan ditulis pada 400 M.
Yupa adalah tugu watu untuk upacara persembahan penganut animisme. Dari ke 7 prasasti (prasastu Yupa) tersebut sanggup diketahui wacana silsilah, daerah sedekah dan macam-macam sedekah yang lain, ibarat wijen, malai bunga, lampu dan lain-lain.
3. #14 Benda Bersejarah Peninggalan Kerajaan Kutai.
Semoga pembahasan ini sanggup menambah pengetahuan dan wawasan anda didalam mengetahui sejarah kerajaan kutai, nama-nama raja di kerajaan kutai serta benda bersejarah peninggalan kerajaan kutai dan menjadi portal rujukan tugas, skripsi maupun makalah bagi para pelajar di seluruh wilayah tanah air Indonesia maupun mancanegara.
Sejarah Kerajaan Kutai
Kerajaan kutai bangkit sekitar tahun 400-500 M. Kerajaan kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak di tepi Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Informasi mengenai kerajaan ini diperoleh dari 7 prasasti yang disebut Yupa.Berbentuk Menhir atau Tiang Batu yang ditemukan di Muarakaman tepi Sungai Mahakam. Tujuh prasasti atau yang disebut dengan Prasasti Yupa ini memakai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang diperkirakan ditulis pada 400 M.
Yupa adalah tugu watu untuk upacara persembahan penganut animisme. Dari ke 7 prasasti (prasastu Yupa) tersebut sanggup diketahui wacana silsilah, daerah sedekah dan macam-macam sedekah yang lain, ibarat wijen, malai bunga, lampu dan lain-lain.
Raja-raja Kerajaan Kutai
Raja pertama yang memerintah Kutai berjulukan Kudungga. Raja Kudungga mempunyai putra berjulukan Aswawarman. Aswawarman mempunyai putra yang berjulukan Mulawarman. Dilihat dari nama, Kudungga bukanlah nama Hindu, tetapi nama Indonesia asli.
Nama Aswawarman dan Mulawarman yakni nama-nama berbau Hindu. Warman berarti pakaian perang. Penambahan nama itu diberikan dalam upacara penobatan raja secara agama Hindu. Keluarga Kudungga melaksanakan upacara Vratyastoma, yaitu upacara Hindu untuk penyucian diri sebagai syarat masuk pada kasta Kesatria.
Berdasarkan nama dan gelar yang disandangnya, kerajaan Kutai yang bercorak Hindu berawal dari pemerintahan Aswawarman. Sedangkan agama yang dianut oleh Mulawarman yakni Hindu aliran Syiwa.
Hal tersebut sanggup diketahui dari salah satu Prasasti Yupa yang menyebut daerah dalam tanah yang sangat suci yang diberi nama Waprakeswara. Waprakeswara adalah suatu daerah suci untuk memuja Dewa Syiwa.
#14 Peninggalan Kerajaan Kutai
Berikut ini yakni barang-barang peninggalan kerajaan kutai yang masih ada sampai dikala ini. Adapun #14 peninggalan benda bersejarah kerajaan Kutai yakni sebagai berikut :
1. Prasasti Yupa.
2. Ketopong Sultan.
3. Kalung Ciwa.
4. Kalung Uncal.
5. Kura-kura Emas.
6. Pedang Sultan Kutai.
7. Tali Juwita.
8. Keris Bukit Kang.
9. Kelambu Kuning.
10. Singgasana Sultan.
11. Meriam.
12. Tombak Kerajaan Majapahit.
13. Keramik Kuno Tiongkok.
14. Gamelan Gajah Prawoto.
14 benda-benda bersejarah peninggalan kerajaan Kutai itulah sampai dikala ini sanggup di temui pada museum Tenggarong (disebut Tangga Arung).
Demikian pembahasan mengenai sejarah Kerajaan Kutai, kerajaan pertama dan kerajaan Hindu tertua di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar