Jumat, 22 April 2016

Pengaruh Masuknya Hindu-Buddha Di Indonesia

Pengaruh masuknya Hindu-Buddha di Indonesia merupakan pembahasan utama yang akan dijelaskan secara lengkap pada artikel dibawah ini. Adapun sub pembahasan perihal pengaruh masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia yang akan di bahas di dalam materi pelajaran Sejarah yakni sebagai berikut :

1. Pengaruh pada bidang Bahasa dan Aksara.
2. Pengaruh pada bidang Teknologi Bangunan.
3. Pengaruh pada bidang Sastra.
4. Pengaruh pada bidang Penanggalan atau Kalender.
5. Peninggalan sejarah yang bercorak Hindu.
6. Peninggalan sejarah yang bercorak Buddha.

Semoga pembahasan ini sanggup menambah pengetahuan dan wawasan anda didalam mengetahui pengaruh masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia pada bidang bahasa dan aksarateknologi bangunansastra, pada bidang penanggalan (kalender), peninggalan sejarah yang bercorak Hindu serta peninggalan sejarah yang bercorak Buddha dan menjadi portal acuan tugas, skripsi maupun makalah bagi para pelajar di seluruh wilayah tanah air Indonesia maupun mancanegara.
yang akan dijelaskan secara lengkap pada artikel dibawah ini Pengaruh Masuknya Hindu-Buddha di Indonesia

Pengaruh masuknya agama Hindu-Buddha di Indonesia pada aneka macam bidang

Berikut ini yaitu pengaruh-pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia yang sanggup dijelaskan secara lengkap sebagai berikut :
Baca juga Sejarah Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia

Bidang Bahasa dan Aksara

Dengan datangnya efek budaya India maka dipergunakan bahasa dari India, terutama bahasa Sanskerta dan Pali. Dalam bidang aksara, penduduk Nusantara mulai melek huruf dengan dikenalnya huruf Pallawa dan Nagari (atau disebut juga Siddham). Dalam perkembangannya, para Empu Nusantara membuat huruf gres yang disebut aksara Kawi (ada juga yang menyebutnya huruf Jawa Kuno).

Bidang Teknologi Bangunan

Sebelum datangnya efek budaya India, masyarakat Nusantara membangun monumen punden berundak sebagai sarana untuk pemujaan kepada roh nenek moyang. Pemujaan kepada dewa/Bodisatwa di Nusantara digunakan teknologi pembuatan bangunan suci yang disebut candi, petirtaan dan stupa.

Mula-mula bangunan candi sebagai daerah pemujaan kepada tuhan dibangun sesuai dengan hukum dalam kitab Silpasastra, bangunan utama berada di tengah-tengah percandian. Tetapi saat pemujaan kepada leluhur tampil kembali dalam kepercayaan, bentuk candi pun menyesuaikan diri, kembali ke bangunan punden berundak, bangunan utama berada di bab belakang dan bangunan candi terlihat bertingkat-bertingkat.

Bidang Sastra

Sebelum masuknya efek India, sastra Nusantara berupa sastra lisan. Dengan masuknya efek sastra dari India, semenjak zama Mataram hingga dengan zaman Majapahit awal dikenal sastra tembang yang disebut kakawin (ka-kawi-an). Memasuki zaman Majapahit pertengahan irama kakawin digeser oleh irama kidung.

Bidang Penanggalan atau Kalender

Sebelum datangnya efek budaya dari India, Nusantara sudah mengenal kalender dengan perhitungan satu pekan terdiri atas 5 dan 7 hari digunakan bersama, setahun bagi atas 10 bulan serta perhitungan pawukon. Dengan datangnya kalender versi India, kedua kalender ini dipadukan menjadi kalender Saka yang dilengkapi dengan hari pasaran (Pon, wage, Kliwon, Legi, Pahing) serta Wuku dan Paringkelan.

Benda-benda peninggalan pada masa kerajaan Hindu-Buddha

Peninggalan sejarah yang bercorak Hindu

1. Prasasti Yupa di Kutai, kalimantan Timur.
2. Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebun Kopi, Prasasti Jambu atau Kolengkak, Prasasti Pasir Awi, Prasasti Muara Cianten di Bogor, provinsi Jawa Barat yaitu peninggalan sejarah kerajaan Tarumanegara.
3. Prasasti Tugu di Jakarta Utara, DKI Jakarta dan Prasasti Lebak atau Cidanghiang di Lebak Banten yaitu peninggalan sejarah kerajaan Tarumanegara.
4. Prasasti Panglegan, Prasasti Penumbangan, Prasasti Hantang, Prasasti Talan, Prasasti Jepun, Prasasti Weleri, Prasasti Angin Jaring, Prasasti Semandhing dan Prasasti Ceker di Kediri, provinsi Jawa Timur.
5. Candi Jago, Candi Kidal, Candi Singasari, Candi Kagenengan dan Arca Prajnaparamita di Malang.
6. Candi Sawentar di Blitar.
7. Candi Prambanan di Klaten provinsi Jawa Tengah.
8. Candi Dieng di Banjarnegara provinsi Jawa Tengah yaitu peninggalan kerajaan Mataram Kuno (Hindu).
9. Candi cangkuang di Garut.
Baca juga Sejarah Perkembangan Agama Hindu

Peninggalan sejarah yang bercorak agama Hindu berupa karya sastra

Peninggalan sejarah yang bercorak agama Hindu yang merupakan karya sastra yaitu yakni sebagai berikut :
1. Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca.
2. Kitab Sutasoma yang ditulis oleh Empu Tantular.
3. Kitab Arjunawijaya yang ditulis oleh Empu Tantular.
4. Kitab Hariwangsa karangan Empu Panuluh.
5. Kitab Gatotkacasraya karangan Empu Panuluh.
6. Kitab Smaradhahana yang ditulis oleh Empu Darmaja.

Peninggalan sejarah yang bercorak Buddha

Candi pada agama Buddha pada umumnya hanya berfungsi sebagai daerah pemujaan bagi raja. Candi Buddha pada umumnya terdiri dari 3 tingkatan, adapun #3 tingkatan candi Buddha yang dimaksud yaitu sebagai berikut :

1. Kamadatu
Kamadatu (bagian dasar) yang artinya insan masih dalam rahim ibu.
2. Ruipadatu
Ruipadatu (bagian tengah) yang artinya kehidupan insan didunia.
3. Arupadatu
Arupadatu (bagian atas) yang artinya kehidupan Nirwana.
Baca juga Sejarah perkembangan agama Buddha
Candi-candi peninggalan yang bercorak Buddha di Indonesia yaitu antara lain sebagai berikut :
1. Candi Sewu.
2. Candi Borobudur.

Demikian pembahasan mengenai pengaruh masuknya Hindu-Buddha di Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar