Jumat, 20 Mei 2016

Pengertian Berguru Berdasarkan Para Ahli

Pengertian mencar ilmu berdasarkan para ahli yaitu pembahasan yang akan dijelaskan secara lengkap pada artikel dibawah ini. Adapun fokus pembahasan yang akan di jelaskan didalam materi perihal pengertian mencar ilmu yakni sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan belajar.
2. Teori konsep mencar ilmu berdasarkan pakar.
3. #3 aliran psikologi belajar.
4. #2 aspek dalam tingkah laku.
5. #4 Elemen untuk mengetahui ciri pengertian belajar.

Semoga pembahasan ini sanggup menambah pengetahuan dan wawasan anda didalam mengetahui Pengertian Belajar Menurut Para Ahli / pakar, serta menjadi portal tumpuan kiprah maupun makalah bagi para pelajar di seluruh Indonesia.

embahasan yang akan dijelaskan secara lengkap pada artikel dibawah ini Pengertian Belajar Menurut Para Ahli
Ilustrasi Belajar
makna belajar yaitu modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, definisi belajar yaitu suatu proses, kegiatan, dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Arti belajar bukan hanya berarti proses mengingat, akan tetapi melainkan maknanya sanggup lebih luas dari makna tersebut, yakni mengalami. Hasil mencar ilmu merupakan bukan hanya menjadi suatu penguasaan pada hasil dari latihan, akan tetapi melainkan dari perubahan kelakuan. Sehingga lantaran itulah pengertian ini sangat berbeda dengan pengertian lain perihal belajar, yang menyatakan bahwa menyerupai :

1. Belajar yaitu memperoleh pengetahuan.
2. Belajar yaitu sebuah proses latihan-latihan pembentukan kebiasaan yang secara otomatis, dan seterusnya.

Sejalan dengan perumusan diatas, ada pula tafsiran lain perihal mencar ilmu yang menyatakan bahwa mencar ilmu yaitu suatu proeses perubahan tingkah laris individu melalui interaksi dengan lingkungan (Oemar Hamalik, 2007: 36-37).

Teori konsep mencar ilmu berdasarkan pakar

Definisi mencar ilmu berdasarkan Hilgard dan Bower yakni mencar ilmu bekerjasama dengan perubahan tingkah laris seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, di mana perubahan tingkah laris itu tidak sanggup dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.

Dan Morgan menyatakan bahwa, mencar ilmu yaitu setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laris yang terjadi sebagai suatu situasi dari latihan atau pengalaman. Sedangkan berdasarkan Gagne, mencar ilmu terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama dengan isi ingatan menghipnotis siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu setelah mengalami situasi tadi.

Dan Witherington, mencar ilmu yaitu suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu contoh gres daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian (Ngalim Purwanto, 2010:84).

Menurut Sudjana, mencar ilmu pada hakikatnya yaitu proses interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar sanggup dipandang sebagai proses yang diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui aneka macam pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat, mengamati, dan memahami sesuatu (Rusman, 2013:1).

Dalam psikologi, mencar ilmu diklasifikasikan menjadi tiga jenis rumusan yang dikemukakan oleh tiga aliran psikologi belajar. Adapun #3 aliran psikologi belajar yakni sebagai berikut :

#3 aliran psikologi belajar

1. Psikologi daya
Psikologi daya menekankan daya-daya pada diri manusia, mencar ilmu berarti melatih daya-daya tersebut semoga sanggup berfungsi sebagaimana mestinya.

2. Psikologi asosiasi
Psikologi asosiasi menekankan hubungan antara stimulus dan respons, mencar ilmu berarti membentuk dan melatih hubungan stimulus dan respons.

3. Psikologi Gestalt
Psikologi Gestalt menekankan keseluruhan. Dalam teori terakhir timbul perumusan gres yang menyatakan bahwa “belajar” yaitu proses perubahan tingkah laris pada diri seseorang berkat pengalaman dan pelatihan.

Pengalaman dan training itu terjadi melalui interaksi antara individu dan lingkungannya. Lingkungan itu sendiri mempunyai arti yang, tidak hanya meliputi lingkungan alamiah, tetapi juga meliputi lingkungan sosial. Setiap tingkah laris meliputi 2 aspek. Adapun #2 aspek dalam tingkah laku yakni sebagai berikut :

1. Aspek Struktural (Jasmaniah).
2. Aspek Fungsional (Rohaniah).

Jadi, setiap tingkah laris sudah tentu mengandung kedua aspek itu, yang satu sama lain saling berinteraksi dan saling menghipnotis (Oemar Hamalik, 2012:16-17).

Dari pengertian dan definisi belajar yang dikemukakan para jago di atas, sanggup dikemukakan terdapat adanya beberapa elemen-elemen yang penting untuk diketahui yang menjelaskan ciri-ciri pengertian perihal belajar, yakni sebagai berikut bahwa :

#4 Elemen untuk mengetahui ciri pengertian belajar

#1. Belajar yaitu suatu perubahan yang terdapat didalam tingkah laku, dimana perubahan itu sanggup mengarah kepada tingkah laris yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laris yang lebih buruk.

#2. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman, yang dalam arti perubahan-perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar, menyerupai perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.

#3. Untuk sanggup disebut dengan belajar, maka perubahan tersebut harus relatif pas/mantap, harus merupakan simpulan dari suatu periode yang mungkin berlangsung selama berhari-hari, berbulan maupun bertahun. Ini berarti bahwa kita diharuskan untuk mengesampingkan perubahan-perubahan dari tingkah laris yang disebabkan oleh :

a. Motivasi
b. Kelelahan
c. Adaptasi
d. Ketajaman perhatian / kepekaan seseorang dimana yang biasanya hanya sanggup berlangsung dengan waktu sementara.

#4. Tingkah laris yang mengalami perubahan lantaran mencar ilmu menyangkut aneka macam aspek kepribadian, baik fisik maupun psikologi, menyerupai perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun perilaku (Ngalim Purwanto, 2010:85).


Daftar Pustaka

Oemar, Hamalik. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Ngalim, Purwanto. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rusman.  2013. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo.
Oemar, Hamalik. 2012. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: Sinar Baru Algesindo Offset.
Ngalim, Purwanto. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar