Selasa, 31 Mei 2016

Metode Pengendalian Persediaan Dengan Jumlah Pemesanan Hemat Atau Economic Order Quantity (Eoq)

Metode pengendalian persediaan dengan jumlah pemesanan hemat atau Economic Order Quantity (EOQ) ialah pembahasan yang akan dijelaskan dengan rinci pada uraian dibawah ini. Pembahasan artikel ini masuk kedalam aspek materi pelajaran ekonomi administrasi operasional pada tingkat perkuliahan. Adapun fokus pembahasan yang akan di jelaskan pada artikel ini yakni :

1. Pengertian dan metode EOQ (Economic Order Quantity).
2. Apa saja faktor persediaan materi baku.

Semoga pembahasan ini sanggup menambah pengetahuan anda didalam mengetahui pengertian dan metode pengendalian persediaan dengan jumlah pemesanan hemat atau economic order quantity (EOQ) berdasarkan para jago serta menjadi portal rujukan kiprah ataupun makalah bagi para pelajar di seluruh Indonesia. 
Metode pengendalian persediaan dengan jumlah pemesanan hemat atau Economic Order Quanti Metode Pengendalian Persediaan Dengan Jumlah Pemesanan Ekonomis atau Economic Order Quantity (EOQ)
Metode Pengendalian Persediaan Dengan Jumlah Pemesanan Ekonomis
atau
Economic Order Quantity (EOQ)

Pengertian Dan Metode Economical Order Quantity (EOQ)


Menurut Sukamdiyo (2004:113) persediaan harus ideal sebab itu cara pembelian barang tersebut juga harus benar. Benar disini berarti paling ekonomis. Secara sederhana semua ini sanggup diketahui dengan rumus EOQ (Economic Order Quantity), yaitu jumlah dimana setiap kali pembelian akan memperoleh total biaya persediaan yang paling murah.


Menurut Prawirosentono (2005:93) jumlah persediaan tidak dalam jumlah terlalu banyak dan terlalu sedikit sebab keduanya mengandung resiko. Mengingat jumlah persediaan dipengaruhi jumlah pesanan, berarti persediaan yang hemat terjadi kalau jumlah pesanan yang dilakukan pun secara hemat terjadi kalau jumlah pesanan yang dilakukan pun secara hemat (economically Order Quantity) atau EOQ.
Baca juga TEORI PERSEDIAAN
Menurut Gitosudarmo (2002:245) EOQ (Economical Order Quantity) ialah jumlah pembelian yang paling hemat yaitu dengan melaksanakan pembelian secara teratur sebesar EOQ itu maka perusahaan akan menanggung biaya-biaya pengadaan materi yang minimal. 

Menurut Heizer dan Render (2011:68) EOQ (Economical Order Quantity) ialah salah satu teknik pengendalian persediaan yang paling bau tanah dan populer secara luas, metode pengendalian persediaan ini menjawab 2 (dua) pertanyaan penting yaitu :

    1. Kapan harus memesan dan
    2. Berapa banyak harus memesan.

Dari definisi diatas sanggup disimpulkan bahwa metode EOQ berusaha mencapai tingkat persediaan yang seminimum mungkin dengan biaya rendah. Dengan memakai metode EOQ, suatu perusahaan akan bisa meminimalisasi terjadinya out of stock sehingga tidak mengganggu proses produksi dalam perusahaan dan bisa menghemat biaya persediaan sebab adanya efisiensi persediaan materi baku di perusahaan yang bersangkutan.
Baca ini Teori Manajemen Produksi dan Operasional
Selain itu dengan adanya penerapan metode EOQ, perusahaan akan bisa mengurangi biaya penyimpanan, penghematan ruang, baik untuk ruangan gudang dan ruangan kerja, menuntaskan masalah–masalah dari persediaan yang menumpuk sehingga mengurangi risiko yang sanggup timbul sebab persediaan yang ada di gudang. Analisis EOQ ini sanggup dipakai dengan gampang dan simpel untuk merencanakan berapa kali suatu materi di beli dan dalam kuatitas berapa kali pembelian.

Faktor Persediaan Bahan Baku

Menurut Ahyari (2002:163) untuk sanggup mencapai tujuan tersebut maka perusahaan harus memenuhi beberapa faktor perihal persediaan materi baku. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:

1. Perkiraan penggunaan
Sebelum aktivitas pembelian materi baku dilaksanakan, maka administrasi harus sanggup menciptakan asumsi materi baku yang akan dipergunakan didalam proses produksi pada suatu periode. Perkiraan materi baku ini merupakan asumsi perihal berapa besar jumlahnya materi baku yang akan dipergunakan oleh perusahaan untuk keperluan produksi pada periode yang akan datang.

2. Harga dari bahan
Harga materi baku yang akan dibeli menjadi salah satu faktor penentu pula dalam kebijaksanaan persediaan bahan. Harga materi baku ini merupakan dasar penyusunan perhitungan berapa besar dana perusahaan yang harus disediakan untuk investasi dalam persediaan materi baku tersebut. Sehubungan dengan persoalan ini, maka biaya modal (cost of capital) yang dipergunakan dalam persediaan materi baku tersebut harus pula diperhitungkan.

3. Biaya-biaya persediaan
Biaya-biaya untuk menyelenggarakan persediaan materi baku ini sudah selayaknya diperhitungkan pula didalam penentuan besarnya persediaan materi baku. Dalam hubungannya dengan biaya-biaya persediaan ini, maka dipakai data biaya persediaan yaitu:

    a. Biaya penyimpanan (holding cost / carrying cost)
    b. Biaya pemesanan atau pembelian (ordering cost/procurement cost)

4. Pemakaian senyatanya
Pemakaian / penggunaan materi baku senyatanya dari periode-periode yang kemudian (actual demand) merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan sebab untuk keperluan proses produksi akan dipergunakan sebagai salah satu dasar pertimbangan dalam pengadaan materi baku pada periode berikutnya. Seberapa besar perembesan materi baku oleh proses produksi perusahaan serta bagaimana hubungannya dengan asumsi penggunaan yang sudah disusun harus senantiasa dianalisa.

5. Waktu tunggu (lead time)
Waktu tunggu (lead time) ialah batas waktu tenggang yang diharapkan (yang terjadi) antara dikala pemesanan materi baku dengan datangnya materi baku itu sendiri. Waktu tunggu ini perlu diperhatikan sebab sangat dekat hubungannya dengan penentuan dikala pemesanan kembali (reorder point). Dengan waktu tunggu yang sempurna maka perusahaan akan sanggup membeli pada dikala yang sempurna pula, sehingga resiko penumpukan persediaan atau kekurangan persediaan sanggup ditekan seminimal mungkin.

6. Model Pembelian Bahan
Manajemen perusahaan harus sanggup memilih model pembelian yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi materi baku yang dibeli, yaitu model pembelian yang optimal atau Economic Order Quantity (EOQ).

7. Persediaan Pengaman (safety stock)
Persediaan pengaman merupakan suatu persediaan yang dicadangankan sebagai pengaman dari kelangsungan proses produksi perusahaan. Persediaan pengaman diharapkan sebab dalam kenyataannya jumlah materi baku yang diharapkan untuk proses produksi tidak selalu sempurna ibarat yang direncakan. 

8. Pemesanan Kembali (reorder point)
Reorder point ialah dikala atau waktu tertentu di mana perusahaan harus mengadakan pemesanan materi baku kembali, sehingga datangnya pemesanan tersebut sempurna dengan habisnya materi baku yang dibeli, khususnya dengan memakai metode EOQ.
Untuk menghitung EOQ terlebih dahulu dihitung biaya pesan dan biaya simpan per satuan materi baku dengan rumus sebagai berikut (Heizer dan Render, 2011 : 323):
Metode pengendalian persediaan dengan jumlah pemesanan hemat atau Economic Order Quanti Metode Pengendalian Persediaan Dengan Jumlah Pemesanan Ekonomis atau Economic Order Quantity (EOQ)

Perhitungan EOQ berdasarkan Handoko (1999 : 340) ialah sebagai berikut :
Metode pengendalian persediaan dengan jumlah pemesanan hemat atau Economic Order Quanti Metode Pengendalian Persediaan Dengan Jumlah Pemesanan Ekonomis atau Economic Order Quantity (EOQ)
Dimana:
EOQ : Kuantitas pembelian optimal
S         : Biaya pemesanan setiap kali pesan
D          : Penggunaan materi baku per tahun
H         : Biaya penyimpanan per unit

Grafik model persediaan EOQ sanggup ditunjukkan ibarat pada gambar berikut :
Metode pengendalian persediaan dengan jumlah pemesanan hemat atau Economic Order Quanti Metode Pengendalian Persediaan Dengan Jumlah Pemesanan Ekonomis atau Economic Order Quantity (EOQ)
Grafik Model Persediaan EOQ
Sumber : Heizer dan Render. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. 2011.
Hubungan antara kedua jenis biaya (biaya pesan dan biaya simpan), dengan jumlah pesanan sanggup dilihat dari gambar sebagai berikut :
Metode pengendalian persediaan dengan jumlah pemesanan hemat atau Economic Order Quanti Metode Pengendalian Persediaan Dengan Jumlah Pemesanan Ekonomis atau Economic Order Quantity (EOQ)
Biaya Total sebagai Fungsi Kuantitas Pesanan
Sumber: Heizer dan Render. Prinsip-prinsip Manajemen Operasi. 2011.
Gambar diatas menunjukkan bahwa kalau kuantitas pesanan bertambah maka biaya penyimpanan bertambah pula, tapi biaya pesanan berkurang. Sebaliknya bila jumlah pesanan berkurang maka biaya penyimpanan juga berkurang, namun biaya pesanan (set up) bertambah.

Yang perlu dicatat disini ialah kuantitas pesanan optimum terjadi pada dikala titik dimana kurva biaya pemesanan dan kurva biaya penyimpanan bersilangan. Demikian pembahasan mengenai Metode pengendalian persediaan dengan jumlah pemesanan hemat atau Economic Order Quantity (EOQ), semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

Sukamdiyo. 2004. Manajemen Koperasi. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Prawirosentono, 2005. Riset Operasi Dan Ekonofisika. Penerbit PT Bumi Aksara: Jakarta.
Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Operasi. Edisi 2. BPFE: Yogyakarta.
Heizer, Jay dan Barry Render. 2011. Operations Management, Buku 1 edisi ke sembilan. Salemba empat: Jakarta.
Ahyari, Agus. 2002. Efisiensi Persediaan Bahan, Edisi Kedua. BPFE: Yogyakarta.
Handoko, T. Hani. 1999. Dasar - dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 7. BPFE: Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar