Minggu, 20 Maret 2016

Pengertian, Ciri-­Ciri, Jenis, Tumpuan Frasa

Pengertian frasa, ciri-­ciri, jenis dan referensi frasa ialah pembahasan materi pelajaran bahasa indonesia yang akan dijelaskan secara lengkap pada artikel dibawah ini. Adapun sub pembahasan bahan bahasa indonesia perihal frasa yang akan diuraikan yakni :
  1. Pengertian frasa.
  2. Ciri-ciri frasa.
  3. Jenis-jenis frasa.
  4. Contoh frasa.
Berikut klarifikasi mengenai pengertian frasa, ciri­-ciri frasa, jenis frasa dan contoh frasa.


Pengertian frasa

Frasa ialah dua kata atau lebih yang tergabung dan mempunyai satu makna yang berubah­ubah menyesuaikan dengan konteks (gramatikal) atau dengan kata lain kesatuan kata (gabungan kata) yang terbentuk dari kelompok kata. Sehingga sanggup disimpulkan bahwa definisi frasa berarti dua kata atau lebih yang tergabung menjadi satu makna yang sanggup berubah sesuai dengan konteks.
 bahasa indonesia yang akan dijelaskan secara lengkap pada artikel dibawah ini Pengertian, Ciri-­Ciri, Jenis, Contoh Frasa

Ciri-ciri frasa

Dibawah ini ialah #4 ciri-ciri frasa yakni sebagai berikut :
1. Frasa sifatnya non-predikatif.
2. Frasa wajib mempunyai satu makna yang berubah­ubah menyesuaikan dengan konteks (gramatikal).
3. Frasa minimal terdiri dari dua kata bahkan lebih.
4. Frasa mempunyai fungsi gramatikal (makna yang berubah-­ubah menyesuaikan dengan konteks).


Kategori frasa

Didalam frasa, dibedakan menjadi 3 macam bentuk yakni yang menurut jenis, fungsi dan kesatuan makna yang terkandung didalam unsur pembentukannya. Adapun #3 macam bentuk frasa sanggup dijelaskan sebagai berikut :

Jenis frasa

Berikut ini ialah frasa menurut jenisnya yakni sebagai berikut :

1. Frasa verbal
Frasa mulut ialah frasa yang mempunyai inti kata kerja dalam unsur pembentukannya dan juga sanggup berfungsi untuk pengganti kedudukan kata kerja didalam kalimat. Contoh frasa verbal ialah sebagai berikut :
1. Sedang mencuci.
2. Baru pergi.
3. Akan terbit.
4. Tidak berenang.

2. Frasa nomina
Frasa nomina ialah frasa yang mempunyai inti kata benda dalam unsur pembentukannya dan juga sanggup berfungsi untuk pengganti dari kata benda. Contoh frasa nomina ialah sebagai berikut :
1. Lemari kayu.
2. Rumah beton.
3. Buku tulis.
4. Sepatu kain.

3. Frasa ajektiva
Frasa ajektiva ialah frasa yang mempunyai inti kata yang berupa kata sifat didalam unsur pembentukannya. Contoh frasa ajektiva ialah sebagai berikut :
1. Sangat hebat.
2. Cukup baik.
3. Lumayan cepat.
4. Sangat dekat.
5. Murah sekali.

4. Frasa preposisional
Frasa preposisional ialah frasa yang kata didalamnya memakai kata depan pada unsur pembentukannya. Contoh frasa preposisional ialah sebagai berikut :
1. Dari kemarin.
2. Ke Balikpapan.
3. Di kebun.
4. Dengan tangan.
5. Kepada polisi.
6. Oleh Aisyah.

5. Frasa adverbial
Frasa adverbial ialah frasa yang kelompok kata didalamnya dibuat dengan keterangan kata sifat. Contoh frasa adverbial ialah sebagai berikut :
1. Sangat baik (kata baik ialah pada dasarnya dan kata sangat merupakan pewatas).
2. Agak besar.
3. Kurang pandai.
4. Hampir baik.
5. Lebih pandai.
6. Agak kuat.
7. Dengan heran.

6. Frasa pronominal
Frasa pronominal ialah frasa yang kata didalamnya dibuat dengan kata ganti. Contoh frasa pronominal ialah sebagai berikut :
1. Kalian semua.
2. Mereka semua.
3. Kalian berdua.
4. Anda dan saya.
5. Kami dan mereka.
6. Saya dan dia.
7. Putra-putri.

7. Frasa numeralia
Frasa numeralia ialah frasa yang kelompok kata didalamnya dibuat dengan kata bilangan. Contoh frasa numeralia ialah sebagai berikut :
1. Satu lusin.
2. Lima puluh ekor sapi.
3. Dua atau tiga kerbau.

8. Frasa interogativ koordinatif
Frasa interogativ koordinatif ialah frasa yang kelompok kata didalamnya berintikan pada kata tanya. Contoh frasa interogativ koordinatif ialah sebagai berikut :
1. Apa atau siapa.
2. Mengapa atau bagaimana.

9. Frasa demonstrativ koordinatif
Frasa demonstrativ koordinatif ialah frasa yang kelompok kata didalamnya dibuat menurut dua kata yang tidak saling menerangkan. Contoh frasa demonstrativ koordinatif ialah sebagai berikut :
1. Di sana atau di sini.
2. Kemari atau kesana.


Fungsi frasa

Berikut ini ialah #2 bentuk frasa menurut fungsinya yakni sebagai berikut :

1. Frasa endosentris
Frasa endosentris ialah frasa yang salah satu unsur atau kedua kata didalamnya termasuk kedalam unsur inti (pusat). Contoh frasa endosentris ialah sebagai berikut :
1. Anak kerbau.
2. Sapi putih.
3. Tujuh anak.
4. Belum mulai.
Dan didalam frasa endosentris lalu dibagi menjadi 3 bentuk. Adapun #3 bentuk frasa endosentris ialah sebagai berikut :

#1. Frasa atribut
Frasa atribut ialah frasa yang kata didalam unsur pembentukannya terdapat pola diterangkan dan membuktikan (DM) atau sebaliknya yakni membuktikan dan diterangkan (MD). Contoh frasa atribut ialah sebagai berikut :
1. Anak kandung (kedua kata tersebut berunsur diterangkan dan menerangkan).
2. Sebatang pohon (kedua kata tersebut berunsur membuktikan dan diterangkan).

#2. Frasa apositif
Frasa apositif ialah frasa yang salah satu kata didalam unsur pembentukannya sanggup berkhasiat untuk pengganti unsur inti. Contoh frasa apositif ialah : Dewi si penari ular sangat cantik. Kata Dewi posisinya sebagai diterangkan (D), sedangkan si penari ular sebagai membuktikan (M).

#3. Frasa koordinatif
Frasa koordinatif ialah frasa yang unsur­unsur kata didalam pembentukannya berperan sebagai unsur inti (menduduki fungsi setara). Contoh frasa koordinatif ialah sebagai berikut :
1. Adik kakak.
2. Ayah ibu.
3. Warta berita.
4. Kakek nenek.

2. Frasa eksosentris
Frasa eksosentris ialah frasa yang pada salah satu unsur kata didalamnya memakai kata tugas. Contoh frasa eksosentris ialah sebagai berikut :
1. Dari Balikpapan.
2. Kepada sahabat.
3. Di kecamatan.
4. Pada malam.

Frasa menurut satuan makna yang terkandung (dimiliki) unsur-unsur pembentuknya

Berikut dibawah ini ialah frasa menurut kesatuan makna yang dikandung/dimiliki unsur-unsur pembentuknya yang terbagi menjadi 3 yaitu sebagai berikut :

1. Frasa biasa
Frasa biasa ialah frasa yang hasil pembentukannya mempunyai makna yang gotong royong (denotasi) atau dengan kata lain ialah frasa dengan makna yang sebenarnya. Contoh frasa biasa ialah sebagai berikut :
1. Ayah membeli sapi putih.
2. Kursi biru itu milik ibu.
3. Ibu membeli sayur kangkung.

2. Frasa idiomatik
Frasa idiomatik ialah frasa yang hasil pembentukannya menimbulkan makna gres atau dengan kata lain makna yang bukan gotong royong (konotasi). Contoh frasa idiomatik ialah sebagai berikut :
1. Orang renta Aisyah gres kembali dari Balikpapan.
2. Orang renta saya berangkat ke luar negeri.

3. Frasa ambigu
Frasa ambigu ialah frasa yang mempunyai makna lebih dari satu (makna ganda) dalam penggunaan kalimat. Contoh frasa ambigu ialah sebagai berikut :
1. Buah tangan (buah tangan sanggup diartikan buah yang dipegang ditangan dan sanggup juga diartikan sebagai oleh-oleh)
2. Tangan panjang (tangan panjang sanggup diartikan tangan yang panjang dan sanggup juga diartikan sebagai orang yang mempunyai sifat dan sikap yang suka mencuri).
Baca juga Pengertian Sinonim dan Antonim

Contoh frasa

Berikut ini ialah contoh-contoh dari frasa, yakni sebagai berikut :
1. Kakek saya.
2. Pohon rindang.
3. Banting tulang.
4. Nasi kuning.
5. Sedang bermain.
6. Dengan kaki kanan.
7. Tidur siang.

Demikian pembahasan mengenai pengertian frasa, ciri­-ciri, jenis dan referensi frasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar