Rabu, 09 Maret 2016

Organ Pencernaan Dan Proses Pencernaan Makanan

Organ pencernaan dan proses pencernaan makanan yaitu materi pelajaran biologi yang akan dibahas dengan lengkap pada artikel dibawah ini. Adapun sub pembahasan mengenai organ pencernaan dan proses pencernaan makanan didalam sistem pencernaan pada manusia yang akan di uraikan yakni sebagai berikut :

1. #2 jenis pencernaan.
2. #2 organ pencernaan pada manusia.
3. Alat pencernaan rongga mulut.
4. Pengertian kerongkongan.
5. Bagian-bagian lambung.
6. 
Hati dan pankreas.
7. #3 cuilan usus halus.
8. Pengertian usus besar dan bagian-bagian usus besar.
9. Gangguan sistem pencernaan.

#2 jenis pencernaan


Makanan yang masuk kedalam badan akan mengalami serangkaian proses pencernaan. Berdasarkan prosesnya, pencernaan kuliner dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

1. Pencernaan mekanik
Pencernaan mekanik adalah proses perombakan kuliner dari bentuk kompleks ke bentuk yang lebih sederhana dengan derma gerakan alat pencernaan.
2. Pencernaan kimiawi
Pencernaan kimiawi adalah proses penguraian kuliner dari bentuk kompleks ke bentuk yang lebih sederhana dengan derma enzim pencernaan.
Organ pencernaan dan proses pencernaan kuliner Organ Pencernaan Dan Proses Pencernaan Makanan

#2 organ pencernaan pada manusia

Organ pencernaan pada insan terdiri atas jalan masuk pencernaan dan kelenjar pencernaan. Adapun #2 organ pencernaan pada manusia sanggup dijelaskan sebagai berikut :
1. Saluran pencernaan
Saluran pencernaan insan terdiri atas mulut-kerongkongan-lambung-usus halus-usus besar-anus.
2. Kelenjar pencernaan
Kelenjar atas pencernaan terdiri atas kelenjar ludah (glandula savilaris), pankreas dan hati (hepar).

Rongga mulut

Dimulut terjadi pencernaan kuliner secara mekanik dan kimiawi. Di dalam rongga verbal terdapat alat pencernaan berikut :
1. Gigi
Gigi berfungsi untuk mengunyah kuliner sehingga kuliner sanggup tercampur dengan air liur. Berdasarkan fungsinya gigi sanggup dibedakan menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut :
a. Gigi seri (incisivus/I)
Gigi seri (incisivus/I) berfungsi untuk memotong makanan.
b. Gigi taring (caninus/C)
Gigi taring (caninus/C) berfungsi untuk mengoyak dan merobek makanan.
c. Gigi geraham depan (premolare/P) dan gigi geraham belakang (molare/M)
Gigi geraham depan (premolare/P) dan gigi geraham belakang (molare/M) berfungsi untuk mengunyah dan menghaluskan makanan.
2. Lidah
Fungsi pengecap adalah sebagai berikut :
a. Membantu menelan makanan.
b. Mendesak kuliner di antara gigi dengan baik dan bercampur dengan saliva (air liur).
c. Mempunyai papilla sebagai indra pengecap.
d. Membantu berbicara.

3. Kelenjar ludah (glandula salivalis)
Kelenjar ludah menghasilkan air liur (savila) yang berfungsi sebagai berikut :
a. Memulai pencernaan karbohidrat di verbal melalui kerja enzim ptyalin atau amylase yang sanggup merombak amilum (polisakarida) menjadi maltosa (disakarida).
b. Mempermudah proses menelan kuliner (sebagai pelumas).
c. Mempunyai imbas anti kuman terhadap makan.


Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan yaitu jalan masuk yang menghubungkan rongga verbal dengan lambung. Panjang kerongkongan kurang lebih 25 cm. Bagian dalam kerongkongan terdapat kelenjar mukosa yang berfungsi membasahi kuliner sehingga menjadi licin. Pada dinding kerongkongan terdapat otot-otot yang mengatur gerak peristaltik, gerak peristaltik adalah gerakan meremas-remas kuliner yang berbentuk gumpalan-gumpalan untuk didorong masuk ke dalam lambung.

Lambung (ventrikulus)

Lambung sanggup dibedakan menjadi tiga daerah, yaitu sebagai berikut :
1. Bagian kardiak (bagian atas berafiliasi dengan kerongkongan).
2. Bagian fundus (bagian tengah yang menggantung).
3. Bagian pylorus (nagian bawah akrab usus halus).

Setelah kuliner masuk lambung, sfingter kardia dan sfingter pylorus menutup. Kontraksi otot lambung mengaduk-ngaduk kuliner dan secara mekanik memecah serta mencampurnya dengan getah lambung yang dihasilkan oleh kelenjar lambung. Getah lambung yang berfungsi dalam proses pencernaan secara kimiawi mengandung zat-zat berikut :

a. HCI (asam klorida)
HCI (asam klorida) berfungsi memberi suasana asam sehingga sanggup mematikan kuman yang terdapat dalam makanan. Selain itu, asam klorida juga berfungsi mengaktifkan enzim pepsinogen yang membentuk pepsin, serta mengubah sifat protein.
b. Pepsin
Pepsin yaitu enzim yang berfungsi merombak protein menjadi peptone.
c. Renin
Renin yaitu enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu).
d. Gastrin
Gastrin yaitu hormon yang sanggup mengaktifkan enzim tripsinogen untuk membentuk enzim tripsin.


Hati dan pankreas

Hati bukan termasuk organ pencernaan, tetapi hati mensekresikan empedu. Empedu mengandung garam empedu yang sanggup mengemulsikan lemak menjadi tetesan-tetesan halus sehingga lebih muda dicerna dan diserap. Pankreas menghasilkan sejumlah enzim sebagai berikut :

1. Amilase
Amilase yaitu enzim yang berfungsi merombak amilum menjadi glukosa.
2. Lipase
Lipase yaitu enzim yang berfungsi merombak lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
3. Tripsin
Tripsin yaitu enzim yang berfungsi merombak protein menjadi asam amino.

Usus halus (intestinum)

Usus halus pada insan memiliki panjang kurang lebih 6 meter yang terdiri atas tiga bagian, yaitu sanggup dijelaskan sebagai berikut :
1. Usus dua belas jari (duodenom)
Duodenum memiliki panjang sekitar 25 cm. Duodenum adalah muara dua saluran, yaitu jalan masuk empedu dan jalan masuk pankreas (ductus pancreaticus).
2. Usus kosong (jejunum)
Jejunum yaitu tempat pencernaan terakhir sebelum sari-sari kuliner diserap. Di dalam jejunum, kuliner mengalami pencernaan secara kimiawi oleh enzim yang dihasilkan oleh dinding usus.

Adapun enzim-enzim yang menyempurnakan proses pencernaan kuliner tersebut sebagai berikut :
a. Enterokinase
Enterokinase yaitu enzim yang berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas.
b. Erepsin (dipeptidase)
Erepsin (dipeptidase) yaitu enzim yang berfungsi mengubah dipeptida atau peptone menjadi asam amino.
c. Lactase
Lactase yaitu enzim yang berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa.
d. Maltase
Maltase yaitu enzim yang berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa dan fruktosa.
e. Sukrase
Sukrase yaitu enzim yang berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosadan fruktosa.
f. Lipase
Lipase yaitu enzim yang berfungsi mengubah lemak menjadi gliserol dan asam lemak.

3. Usus penyerapan (lleum)
Ileum memiliki vili atau jonjot usus. Jonjot usus berfungsi memperluas permukaan usus sehingga proses penyerapan kuliner lebih sempurna. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral diserap oleh pembuluh darah kapiler yang ada didalam jonjot usus (vili). Sementara itu, asam lemak dan gliserol diangkut melalui pembuluh kil, yaitu pembuluh getah bening atau pembuluh limfatik.


Usus besar (kolon)

Usus besar yaitu tempat bermuaranya usus halus. Usus besar atau kolon terdiri atas tiga cuilan yaitu sebagai berikut :
1. Kolon naik
2. Kolon datar
3. Kolon turun
Pada persambungan antara usus besar dengan usus halus terhadap kawasan yang disebut usus buntu (sekum). Pada ujung sekum terdapat umbai cacing atau apendiks. Usus besar (kolon) berfungsi menyerap kembali (absorpsi) air yang telah masuk ke dalam jalan masuk pencernaan. Bakteri yang membantu dalam pembentukan feses dalam badan kita yaitu Escherichia coli.

Bagian simpulan kolon yaitu rectum. Di cuilan ini, feses disimpan hingga waktunya dikeluarkan. Rectum sanggup berkontraksi sehingga mengakibatkan terjadinya defekasi, defekasi adalah proses pengeluaran zat-zat sisa pencernaan kuliner melalui anus. Anus terdiri atas dua lapis otot, yaitu otot polos dan otot lurik.
Baca ini Pengertian, Fungsi Dan Jenis Otot Serta Cara Kerja Otot
Gangguan sistem pencernaan
Berikut ini yaitu #5 gangguan sistem pencernaan yang sanggup dijelaskan sebagai berikut :
1. Gastritis (maag)
Gastritis atau disebut juga dengan maag yaitu peradangan mukosa lambung yang diakibatkan oleh kuliner yang mengiritasi mukosa lambung, contohnya ibarat kuliner asam dan kuliner pedas.
2. Ulkus peptikum
Ulkus peptikum yaitu terlalu banyak secret getah lambung yang masuk ke duodenum sehingga bersifat asam.
3. Malabsorbsi
Malabsorbsi yaitu beberapa penyakit yang mengakibatkan berkurangnya daya absorbsi mukosa dari usus halus meskipun kuliner yang dimakan dicerna dengan baik.
4. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi atau disebut juga dengan sembelit yaitu pergerakan feses yang lambat melalui usus besar. Sembelit sering dihubungkan dengan feses yang keras, kering dan berjumlah besar pada kolon descenden (turun) yang tertimbun lantaran absorbsi cairan yang berlangsung lama.
5. Diare
Diare yaitu lawan dari sembelit yakni akhir dari pergerakan feses yang cepat melalui usus besar. Diare disebabkan oleh jerawat jalan masuk pencernaan (enteritis), toksin atau kolera.

Demikian pembahasan mengenai organ pencernaan dan proses pencernaan makanan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar