#6 indikator berfikir kritis berdasarkan andal / pakar ialah pokok pembahasan bahan pelajaran psikologi yang akan dijelaskan pada artikel dibawah ini. Adapun enam indikator berfikir kritis berdasarkan Barry K. Beyer yang telah diterjemahkan oleh Hendra Surya pada tahun 2013 yakni antara lain :
1. Watak
2. Kriteria
3. Argumen
4. Pertimbangan dan pemikiran
5. Sudut pandang
6. Prosedur penerapan kriteria
Ke-enam indikator tersebut akan dijelaskan secara detail dan lengkap dengan daftar pustakanya. Berikut penjelasannya.
1. Watak
2. Kriteria
3. Argumen
4. Pertimbangan dan pemikiran
5. Sudut pandang
6. Prosedur penerapan kriteria
Ke-enam indikator tersebut akan dijelaskan secara detail dan lengkap dengan daftar pustakanya. Berikut penjelasannya.
Indikator berfikir kritis
Dibawah ini ialah terdapat enam indikator berpikir kritis berdasarkan Barry K. Beyer (dalam Hendra Surya, 2013: 163-164) yaitu sanggup dijelaskan sebagai berikut : 1. Watak (dispositions)
Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai perilaku yang skeptis (skeptis adalah perilaku yang tidak gampang percaya), sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap banyak sekali data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian, mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda serta akan berubah perilaku saat terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik.
2. Kriteria (criteria)
Didalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan. Untuk menuju kearah tersebut, maka harus menemukan sesuatu guna diputuskan (dipercayai). Walaupun sebuah argumen sanggup disusun oleh beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda-beda. Jika kita akan menerapkan standarisasi, maka haruslah berdasarkan dengan beberapa hal antara lain :
a. Berdasarkan kepada relevansi.
b. Berdasarkan kepada keakuratan fakta-fakta.
c. Berdasarkan kepada sumber yang kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten.
d. Dan berdasarkan kepada pertimbangan yang matang.
a. Berdasarkan kepada relevansi.
b. Berdasarkan kepada keakuratan fakta-fakta.
c. Berdasarkan kepada sumber yang kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang keliru, logika yang konsisten.
d. Dan berdasarkan kepada pertimbangan yang matang.
3. Argumen (argument)
Argumen ialah suatu pernyataan atau suatu proposisi yang dilandasi dengan data-data. Akan tetapi secara umum, argumen bisa didefinisikan sebagai landasan yang bisa digunakan guna memperkuat dan atau menolak suatu pendapat, pendirian dan atau gagasan. Keterampilan didalam berpikir kritis akan mencakup menyerupai acara pengenalan, evaluasi dan menyusun argumen.
4. Pertimbangan atau pemikiran (reasoning)
Pertimbangan (pemikiran) adalah suatu kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu/beberapa premis. Proses pertimbangan/pemikiran akan mencakup acara menguji hubungan-hubungan antara beberapa pernyataan (data).
5. Sudut pandang (point of view)
Sudut pandang ialah suatu cara memandang/landasan yang digunakan guna menafsirkan sesuatu serta yang juga akan memilih kontruksi arti (makna). Seseorang yang berpikir dengan kritis akan menafsirkan (memandang) suatu fenomena atau insiden dari banyak sekali macam sudut pandang yang berbeda-beda.
6. Prosedur penerapan kriteria (procedures for appliying criteria)
Prosedur penerapan berpikir kritis sifatnya sangat kompleks serta prosedural. Prosedur penerapan kriteria tersebut akan mencakup antara lain menyerupai :
a. Merumuskan permasalahan.
b. Menentukan keputusan yang akan diambil.
c. Mengidentifikasi perkiraan-perkiraan.
Demikian pembahasan mengenai #6 indikator berfikir kritis berdasarkan andal / pakar.
Daftar Pustaka
Hendra, Surya. 2013. Cara Belajar Orang Genius. Jakarta: Elex Media Komputindo.
a. Merumuskan permasalahan.
b. Menentukan keputusan yang akan diambil.
c. Mengidentifikasi perkiraan-perkiraan.
Demikian pembahasan mengenai #6 indikator berfikir kritis berdasarkan andal / pakar.
Daftar Pustaka
Hendra, Surya. 2013. Cara Belajar Orang Genius. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar