Jumat, 03 Juni 2016

Instrumen Dan Prinsip Pengawasan Berdasarkan Jago / Pakar

Instrumen dan prinsip pengawasan yaitu pembahasan yang akan diuraikan pada klarifikasi dibawah ini. Pembahasan ini masuk kedalam aspek bahan pelajaran ekonomi administrasi dan semua pelajaran yang bekerjasama dengan manajemen, pengawasan, POAC dan lain sebagainya didalam suatu organisasi dan atau perusahaan. Adapun fokus pembahasan yang akan di jelaskan pada artikel ini yakni :

1. Instrumen pengawasan berdasarkan ahli.
2. Prinsip pengawasan berdasarkan ahli.
3. Prosedur pengawasan menurut ahli.

Sebelum anda melanjutkan untuk membaca pembahasan yang rinci mengenai instrumen dan prinsip-prinsip pengawasan ini, jangan lupa juga untuk membaca artikel wacana pengawasan sebelumnya yang telah kami bahas. Pembahasan tersebut sanggup anda lihat pada halaman yang akan di berikan dibawah ibarat berikut.

Apakah pengertian dan fungsi administrasi pengawasan sanggup anda pelajari pada halaman berikut :
Baca Pengertian dan Fungsi Manajemen Pengawasan
Apa saja tujuan dan fungsi pengawasan sanggup anda pelajari pada halaman berikut :
Baca Tujuan dan Fungsi Pengawasan
Apa saja ciri-ciri dan juga syarat pengawasan sanggup anda pelajari pada halaman berikut :
Baca Ciri-Ciri dan Syarat Pengawasan
Apa saja jenis dan teknik pengawasan sanggup anda pelajari pada halaman berikut :
Baca Jenis dan Teknik Pengawasan

Semoga pembahasan ini sanggup menambah pengetahuan anda didalam mengetahui instrumen dan prinsip-prinsip pengawasan berdasarkan para andal serta menjadi portal acuan kiprah ataupun makalah bagi para pelajar di seluruh Indonesia.
 yaitu pembahasan yang akan diuraikan pada klarifikasi dibawah ini Instrumen Dan Prinsip Pengawasan Menurut Ahli / Pakar
Instrumen Dan Prinsip Pengawasan

Instrumen Pengawasan


Siagian (2004:137) mengemukakan bahwa, semoga pengawasan terselenggara dengan efektif, dalam arti berhasil menemukan secara faktual hal-hal yang terjadi dalam penyelenggaraan seluruh acara operasional, baik yang bersifat positif maupun berupa penyimpangan, penyelewengan atau kesalahan diharapkan banyak sekali instrumen, seperti:

1. Standar hasil yang direncanakan untuk dicapai
Makna dan hakikat standar hasil yang ingin dicapai yaitu hal yang sangat mendasar alasannya yaitu terhadap standar itulah penyelenggaraan banyak sekali acara dibandingkan. Situasi yang ideal ialah apabila manajer sanggup mengamati sendiri segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi dan mengambil tindakan-tindakan yang diharapkan apabila terbukti terjadi penyimpangan atau kesalahan.

2. Anggaran
Anggaran yaitu suatu planning kerja yang dinyatakan dengan uang. Dengan demikian, anggaran merupakan pernyataan wacana hasil-hasil yang diharapkan.

3. Data Statistik
Analisis statistik dari banyak sekali segi operasional suatu orgasnisasi yaitu alat pengawasan yang sangat penting bagi manajemen.

4. Laporan
Jika seorang manajer memakai laporan sebagai instrumen pengawasan, manajer yang bersangkutan melaksanakan pengawasan jarak jauh. Laporan berbentuk tertulis tetapi sanggup juga berupa laporan lisan.

5. Auditing
Auditing yaitu perjuangan verifikasi yang sistematis dan ditunjukkan pada banyak sekali segi operasional dan organisasi. Auditing sanggup ditunjukkan kepada bidang kepegawaian, bidang logistik dan bidang finansial.

6. Observasi Langsung
Hal ini dilakukan oleh seorang manajer alasannya yaitu dengan melaksanakan observasi langsung, ia akan memperoleh masukan yang sangat penting baginya dalam perjuangan memilih tindakan korektif apa yang perlu diambilnya. Selain itu, observasi eksklusif akan bersifat psikologis terhadap karyawan alasannya yaitu mereka merasa diperhatikan.

Prinsip-Prinsip Pengawasan

Dalam pelaksanaan pengawasan, diharapkan prinsip-prinsip sebagai pedoman dalam menjalankan acara tersebut. Herujito (2001: 242) menyatakan bahwa ada tujuh prinsip-prinsip pengawasan, yaitu sanggup dijelaskan sebagai berikut:

1. Mencerminkan sifat dari apa yang diawasi.
2. Dapat diketahui dengan segera penyimpangan yang terjadi.
3. Luwes.
4. Mencerminkan pola organisasi.
5. Ekonomis.
6. Dapat gampang dipahami.
7. Dapat segera diadakan perbaikan.

Simbolon (2004:69) menyatakan bahwa hal ini prinsip pengawasan sanggup diuraikan sebagai berikut :

1. Pengawasan berorientasi kepada tujuan organisasi.
2. Pengawasan harus objektif, jujur dan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
3. Pengawasan harus berorientasi kepada kebenaran berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku (wetmatigheid), berorientasi terhadap kebenaran atas mekanisme yang telah ditetapkan (rechmatigheid) dan berorientasi terhadap tujuan (manfaat) dalam pelaksanaan pekerjaan (doelmatigheid).
4. Pengawasan harus menjamin daya dan hasil guna pekerjaan.
5. Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang objektif, teliti (accurate) dan tepat.
6. Pengawasan harus bersifat terus menerus (continue).
7. Hasil pengawasan harus sanggup menunjukkan umpan balik (feed back) terhadap perbaikan dan penyempurnaan dan kebijaksanaan waktu yang akan datang.

Prosedur Pengawasan

Menurut Simbolon (2004:76) menyampaikan bahwa mekanisme pengawasan yaitu dapa dijelaskan sebagai berikut :

1. Observasi, investigasi dan investigasi kembali.
2. Pemberian contoh
3. Catatan dan laporan
4. Pembatasan wewenang
5. Menentukan peraturan-peraturan, perintah-perintah dan prosedur.
6. Anggaran
7. Sensor

Demikian pembahasan mengenai instrumen dan prinsip pengawasan berdasarkan para ahli, selamat mencar ilmu dan selamat membaca.

Daftar Pustaka

Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Simbolon, Maringan Masry. 2004. Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen. Penerbit Ghalia Indonesia: Jakarta.
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-dasar Manajemen. PT. Grasindo: Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar