Minggu, 05 Juni 2016

Jenis Dan Teknik Pengawasan Berdasarkan Hebat / Pakar

Jenis dan teknik pengawasan ialah pembahasan yang akan diuraikan pada klarifikasi dibawah ini. Pembahasan ini masuk kedalam aspek bahan pelajaran ekonomi administrasi dan semua pelajaran yang bekerjasama dengan manajemen, pengawasan, POAC dan lain sebagainya didalam suatu organisasi dan atau perusahaan. Adapun fokus pembahasan yang akan di jelaskan pada artikel ini yakni :

1. Jenis pengawasan berdasarkan ahli.
2. Teknik pengawasan berdasarkan ahli.

Semoga pembahasan ini sanggup menambah pengetahuan anda didalam mengetahui apa saja jenis dan teknik pengawasan berdasarkan para jago serta menjadi portal rujukan kiprah ataupun makalah bagi para pelajar di seluruh Indonesia.
 ialah pembahasan yang akan diuraikan pada klarifikasi dibawah ini Jenis Dan Teknik Pengawasan Menurut Ahli / Pakar
Jenis Dan Teknik Pengawasan

Jenis-jenis Pengawasan

Menurut Hasibuan (2005: 248) pengawasan atau pengendalian dikenal atas beberapa jenis yang sanggup dijelaskan dan disebutkan yaitu sebagai berikut :

1. Internal Control
Internal control ialah pengendalian yang dilakukan oleh seorang atasan kepada bawahannya. Cakupan dari pengendalian ini mencakup hal-hal yang cukup luas baik pelaksanaan tugas, mekanisme kerja, kedisiplinan karyawan dan lain-lain.

Audit control ialah investigasi atau evaluasi atas masalah-masalah yang berkaitan dengan pembukuan perusahaan. Jadi, pengawasan atas problem khusus, yaitu ihwal kebenaran pembukuan suatu perusahaan.

2. External Control
External control ialah pengendalian yang dilakukan oleh pihak luar. Pengedalian ekstern ini sanggup dilakukan secara formal atau informal, contohnya investigasi pembukuan oleh kantor akuntan dan evaluasi yang dilakukan oleh masyarakat.

3. Formal Control
Formal control ialah investigasi yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi yang sanggup dilakukan secara formal atau informal. Contoh nya menyerupai investigasi yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap BUMN dan lain-lain. Dewan Komisaris terhadap PT yang bersangkutan.

4. Infromal Control
Infromal control ialah evaluasi yang dilakukan oleh masyarakat atau konsumen, baik pribadi maupun tidak langsung. Misalnya melalui media massa cerak atau elektronik dan lain-lainya.
Baca juga Pengertian Dan Fungsi Manajemen Pengawasan
Sedangkan Siagian (2003:199) mengamukakan jenis-jenis pengawasan dilingkungan pemerintah terbagi atas sebagai berikut ini :

1. Pengawasan Melekat (Waskat)
Pengawasan menempel dilakukan oleh setiap pejabat pimpinan, disamping sebagai perancana yang cekatan, organisasi yang handal dan sebagai pencetus yang tangguh, dimana setiap manajer harus pula menjadi pengawasa yang efektif.

2. Pengawasan Fungsional
Pengawasan fungsional kalau dilakukan oleh pegawanegeri pengawas yang terdapat dalam satu instansi tertentu tatapi sanggup pula dilakukan oleh pegawanegeri pengawas yang berada diluar instansi meskipun masih dalam lingkungan pemerintah.

Dari beberapa teori konsep mengenai macam-macam pengawasan tersebut menyerupai yang tertera diatas, sanggup disimpulkan bahwa pengawasan terdiri atas :

1. Pengawasan dari dalam organisasi.
2. Pengawasan dari luar organisasi.
3. Pengawasan yang dilakukan oleh instansi atau pejabat resmi.
4. Pengawasan atau evaluasi yang dilakukan oleh masyarakat ataupun konsumen.
Baca juga Tujuan Dan Fungsi Pengawasan

Teknik Pengawasan

Menurut Sarwoto (2001 : 101) teknis pengawasan antara lain sebagai berikut :

1. Pengawasan Langsung
Pengawasan pribadi ialah pengawasan yang dilakukan oleh seorang manajer atau pimpinan pada dikala acara sedang dilaksanakan. Pengawasan sanggup berbentuk menyerupai :

    a. Inspeksi Langsung
Inspeksi pribadi ialah pengawasan yang dilakukan secara pribadi oleh atasan terhadap bawahan pada dikala kegiatan, dilakukan.

    b. Observasi Ditempat
Observasi ditempat ialah pengawasan yang dilakukan oleh atasan terhadap bawahan sebelum acara dilakukan.

    c. Laporan Ditempat
Laporan ditempat ialah laporan yang disampaikan bawahan secara pribadi pada dikala atasan mengadakan inspeksi pribadi acara dilaksnakan.
Baca juga Ciri-Ciri Dan Syarat Pengawasan
2. Pengawasan Tidak Langsung
Pengawasan tidak pribadi ialah pengawasan yang dilakukan dari jarak jauh melalui telepon yang disampaikan oleh bawahan yang berbentuk menyerupai :

    a. Laporan Tertulis
Laporan tertulis ialah laporan yang disampaikan oleh bawahan kepada atasan dalam bentuk laporan acara yang dibukukan, dilaporkan secara berkala.

    b. Laporan lisan
Laporan ekspresi ialah laporan yang disampaikan bawahan secara pribadi kepada atasan mengenai hambatan yang dihadapi pada dikala melakukan kegiatan, baik berupa penyimpangan maupun sasaran-sasaran.

Demikian pembahasan mengenai jenis dan teknik pengawasan berdasarkan ahli/pakar, selamat membaca dan selamat belajar.


Daftar Pustaka

Hasibuan, Malayu S. P. 2005. Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah, Edisi Revisi. PT. Bumi Aksara: Jakarta.
Sondang P. Siagian, 2003.Teori dan Praktek Kepemimpinan , PT. RINEKA CIPTA: Jakarta.
Teori Teknik Pengawasan Pada Buku yang diterbitkan Sarwoto pada tahun 2001.

Sabtu, 04 Juni 2016

Teknik Menciptakan Kerajinan Dari Materi Keras

Teknik menciptakan kerajinan dari materi keras yakni pokok pembahasan yang akan dijelaskan pada artikel dibawah ini. Materi pelajaran ini masuk pada kategori materi seni budaya dan keterampilan (SBK) yang biasa sering ditemui pada materi kelas XI maupun XII dan pada pelajaran kewirausahaan pada tingkat perkuliahan.

Selain kerajinan dari materi keras ibarat yang akan dijelaskan dibawah, terdapat pula kerajinan tangan dari materi lunak, kerajinan tangan dari barang bekas, kerajinan tekstil, kerajinan tangan dari kertas, kerajinan tangan dari kardus, kerajinan dari sabun, kerajinan tangan dari koran, kerajinan tangan dari batok kelapa dan masih banyak lagi kerajinan-kerajinan yang sanggup anda pelajari dan anda temukan didalam kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan barang-barang yang ada disekitar dan gampang di jumpai.

Adapun poin-poin klarifikasi dan fokus yang akan dibahas dengan rinci yakni sebagai berikut :

1. Pengertian Teknik Patri.
2. Pengertian Teknik Cetak.
3. Pengertian Teknik Grafir.
4. Pengertian Teknik Etsa.
5. Pengertian Teknik Bubut.
6. Pengertian Teknik Las.
7. Pengertian Teknik Ukir.
8. Pengertian Teknik Menganyam.

Semoga pembahasan ini sanggup menambah pengetahuan anda didalam mengetahui delapan teknik menciptakan kerajinan dari materi keras serta menjadi portal tumpuan kiprah ataupun makalah bagi para pelajar di seluruh Indonesia.
Teknik menciptakan kerajinan dari materi keras Teknik Membuat Kerajinan Dari Bahan Keras
Teknik Membuat Kerajinan Dari Bahan Keras

Teknik menciptakan kerajinan dari materi keras

Dibawah ini merupakan teknik-teknik menciptakan kerajinan dari materi keras yang sanggup anda pelajari secara detail sebagai berikut. Namun sebelum anda membaca teknik menciptakan kerajinan dari materi keras lebih lanjut, anda perlu mempelajari dahulu apa saja produk kerajinan dari materi keras.
Baca juga Produk Kerajinan Dari Bahan Keras
Adapun teknik-teknik menciptakan kerajinan dari materi keras yakni sebagai berikut :

Teknik patri

Pematrian yakni suatu metode penyambungan materi logam dibawah dampak panas dengan pinjaman materi tambah logam atau adonan logam. Bahan tambah (biasa disebut patri) merupakan materi logam atau adonan logam yang gampang melebur alasannya mempunyai titik lebur dibawah titik lebur materi logam yang akan di sambungkan.

Pematrian banyak digunakan pada sambungan konstruksi yang baik untuk dipatri, namun tidak sanggup di las. Pematrian sanggup di pertimbangkan untuk di terapkan pada kondisi-kondisi di bawah ini :

a. Sebagai pengganti pengelasan pada konstruksi materi yang peka terhadap suhu pengelasan yang tinggi, yang sanggup menimbulkan kerugian (mengubah struktur bahan, mengakibatkan pengerutan, pengoyakan, retak ataupun pecah).
b. Untuk menyambung logam yang titik leburnya sangat berbeda, contohnya baja dan kuningan, tembaga, logam keras.
c. Untuk menyambung benda kerja yang sangat kecil, sangat tipis atau bentuknya istimewa dan tebalnya sangat berbeda.
d. Untuk pekerjaan perbaikan belahan yang sangat peka terhadap panas, contohnya perkakas.
e. Untuk pengedapan (sambungan wadah, retak-retak, dan lain-lain).

Teknik Cetak

Ketika kebudayaan perunggu mulai masuk ke Indonesia, dikenal lah teknik pengolahan perunggu, contohnya :

    1. Gendering perunggu
    2. Kapak
    3. Bejana
    4. Perhiasan

Teknik cetak sanggup di bagi menjadi 2 yakni :
a. Teknik tuang berulang
Teknik ini memakai 2 keping cetakan terbuat dari watu dan sanggup digunakan berulang kali sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini digunakan untuk mencetak benda-benda yang sederhana, baik bentuk maupun hiasan nya.

b. Teknik tuang sekali pakai
Teknik ini digunakan menciptakan benda perunggu yang bentuk dan hiasan nya lebih rumit, ibarat arca dan patung perunggu.

Teknik ini diawali dengan menciptakan model dari tanah liat, selanjutnya dilapisi dengan lilin, kemudian ditutupi lagi dengan tanah liat

Kemudian dibakar untuk mengeluarkan lilin sehingga terbentuklah rongga. Dari rongga ini perunggu sanggup dituang ke dalamnya. Setelah dingin, cetakan tanah liat sanggup dipecah sehingga di peroleh benda perunggu yang di inginkan.

Teknik grafir

Teknik grafir yakni teknik mengikis sebagian permukaan material dengan pola tertentu, Teknik grafir ini biasa digunakan untuk banyak sekali produk, ibarat mulai dari :

    1. Trofi.
    2. Aksesori.
    3. Perhiasan dan hingga.
    4. Alat tulis.

Teknik grafir atau engraving secara umum dibagi menjadi 2 model yaitu sebagai berikut :

a. Vector Engraving
Vector engraving yakni proses menggores garis dengan memakai laser untuk menghasilkan pola garis 

b. Raster Engraving
Raster engraving yakni proses raster yang akan menghasilkan gambar dengan gradasi, ketajaman gambar bervariasi tergantung pada material yang di gunakan, yaitu 45 dpi–1.200 dpi.

Teknik Etsa

Teknik etsa yakni teknik cetak yang memakai media cetak berupa lempengan tembaga. Untuk pembuatan klise contoh dilakukan dengan penggunaan larutan asam nitrat yang bersifat korosif terhadap tembaga. Jika dibandingkan dengan engraving, etsa mempunyai kelebihan tersendiri.

Dalam teknik engraving dibutuhkan keterampilan khusus pertukangan logam, sedangkan etsa relatif gampang untuk dipelajari terutama bagi para seniman yang telah terbiasa dalam menggambar. Hasil cetakan etsa umumnya bersifat linear dan seringkali mempunyai kontur yang halus.

Teknik etsa yakni cara untuk membuang atau mengikis belahan yang harus direndahkan dengan materi kimia tertentu. Bahan yang sanggup digunakan untuk menciptakan negatif cetak dalam dengan teknik etsa yakni banyak sekali jenis logam ibarat diantaranya yakni sebagai berikut :

    1. Pelat tembaga
    2. Kuningan
    3. Aluminium dan
    4. Seng

Teknik Bubut

Bubut yakni suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatan nya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara transisi sejajar dengan sumbu putar dai benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut dengan gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut dengan umpan.

Pengaturan perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat akan menghasilkan banyak sekali macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini sanggup dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.

Teknik Las

Pengelasan yakni teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinu. Prosedur pengelasan tampak sangat sederhana, namun yang bahu-membahu juga harus memerlukan keahlian khusus. Oleh alasannya itu didalam pengelasan, pengetahuan atau wawasan harus turut serta mendampingi praktik.

Teknik Ukir

Mengukir yakni acara menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang di ukir. Awalnya, seni ukir ini digunakan untuk menciptakan perkakas rumah tangga dan benda-benda dari gerabah atau kayu. Benda-benda itu diberi tabrakan bermotif geometris seperti:

    1. Tumpal.
    2. lingkaran.
    3. Garis.
    4. Swastika.
    5. Zig-zag.
    6. Segitiga.

Umumnya tabrakan tersebut digunakan sebagai hiasan dan mengandung makna simbolis dan religius. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis tabrakan antara lain sebagai berikut :

    1. Ukiran tembus (krawangan).
    2. Ukiran rendah.
    3. Ukiran tinggi (timbul).
    4. Ukiran utuh.

Karya seni ukir mempunyai beberapa fungsi yakni sanggup dijelaskan sebagai berikut :

a. Fungsi Hias
Fungsi hias yakni tabrakan yang dibentuk semata-mata sebagai hiasan dan tidak mempunyai makna tertentu.

b. Fungsi Magis
Fungsi magis yakni tabrakan yang mengandung simbol-simbol tertentu dan berfungsi sebagai benda magis yang berkaitan akrab dengan kepercayaan atau sering disebut spiritual.

c. Fungsi Simbolis
Fungsi simbolis yakni tabrakan tradisional yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi menyimbolkan hal tertentu yang berafiliasi dengan spiritual.

d. Fungsi Konstruksi
Fungsi konstruksi yakni tabrakan yang selain sebagai hiasan, juga berfungsi sebagai pendukung sebuah bangunan.

e. Fungsi Ekonomis 
Fungsi hemat yakni tabrakan yang berfungsi untuk menambah nilai jual suatu benda.

Teknik Menganyam

Menganyam yakni salah satu teknik kerajinan dengan menyilang-nyilangkan belahan lusi (arah vertikal) dengan belahan pakan (arah horizontal) sampai membentuk suatu pola tertentu. Anyaman sanggup dibagi menjadi empat (4) jenis yakni sebagai berikut :

a. Anyaman Silang Tunggal
Anyaman silang tunggal yakni anyaman yang mempunyai dua arah sumbu yang saling tegak lurus atau miring satu sama lainnya.

b. Anyaman Silang Ganda
Anyaman silang ganda yakni teknik menyisipkan dan menumpang dua benda pipih yaitu pakan (arah horizontal) dan lusi (arah vertikal) yang berbeda arah. Perbedaannya yakni terdapat pada benda pipih yakni pakan dan lusi yang diselup dan ditumpangi tidak hanya satu tepi tetapi sanggup 2, 3, 4, 5 dan seterusnya. Sehingga di kenal silangan ganda 2, silangan ganda 3, ganda 4, ganda 5 dan seterusnya sesuai dengan jumlah benda pipih di lompati dan disusupi.

c. Anyaman 3 Sumbu
Anyaman 3 sumbu yakni teknik yang hampir sama dengan teknik anyaman silang. Hanya saja perlu diingat bahwa benda pipih, yaitu pakan dan lusi yang akan dianyam tersusun berdasarkan 3 arah. Teknik anyaman ini memberi peluang untuk memperoleh hasil anyaman tiga sumbu jarang dan anyaman tiga sumbu rapat, sedangkan anyaman tiga sumbu rapat dengan pola bentuk heksagonal (segi enam beraturan) atau belah ketupat.

d. Anyaman 4 Sumbu
Teknik anyaman ini berprinsip menyisip dan menumpangkan benda pipih yaitu pakan dan lusi secara satu sama lainnya berbeda arah. Hanya saja benda pipih yang berbeda arah di sini makin banyak jumlahnya (empat buah sumbu). Jenis anyaman empat sumbu termasuk jenis anyaman yang berlubang-lubang dengan bentuk pola oktagonal (segi delapan beraturan).

Jumat, 03 Juni 2016

Instrumen Dan Prinsip Pengawasan Berdasarkan Jago / Pakar

Instrumen dan prinsip pengawasan yaitu pembahasan yang akan diuraikan pada klarifikasi dibawah ini. Pembahasan ini masuk kedalam aspek bahan pelajaran ekonomi administrasi dan semua pelajaran yang bekerjasama dengan manajemen, pengawasan, POAC dan lain sebagainya didalam suatu organisasi dan atau perusahaan. Adapun fokus pembahasan yang akan di jelaskan pada artikel ini yakni :

1. Instrumen pengawasan berdasarkan ahli.
2. Prinsip pengawasan berdasarkan ahli.
3. Prosedur pengawasan menurut ahli.

Sebelum anda melanjutkan untuk membaca pembahasan yang rinci mengenai instrumen dan prinsip-prinsip pengawasan ini, jangan lupa juga untuk membaca artikel wacana pengawasan sebelumnya yang telah kami bahas. Pembahasan tersebut sanggup anda lihat pada halaman yang akan di berikan dibawah ibarat berikut.

Apakah pengertian dan fungsi administrasi pengawasan sanggup anda pelajari pada halaman berikut :
Baca Pengertian dan Fungsi Manajemen Pengawasan
Apa saja tujuan dan fungsi pengawasan sanggup anda pelajari pada halaman berikut :
Baca Tujuan dan Fungsi Pengawasan
Apa saja ciri-ciri dan juga syarat pengawasan sanggup anda pelajari pada halaman berikut :
Baca Ciri-Ciri dan Syarat Pengawasan
Apa saja jenis dan teknik pengawasan sanggup anda pelajari pada halaman berikut :
Baca Jenis dan Teknik Pengawasan

Semoga pembahasan ini sanggup menambah pengetahuan anda didalam mengetahui instrumen dan prinsip-prinsip pengawasan berdasarkan para andal serta menjadi portal acuan kiprah ataupun makalah bagi para pelajar di seluruh Indonesia.
 yaitu pembahasan yang akan diuraikan pada klarifikasi dibawah ini Instrumen Dan Prinsip Pengawasan Menurut Ahli / Pakar
Instrumen Dan Prinsip Pengawasan

Instrumen Pengawasan


Siagian (2004:137) mengemukakan bahwa, semoga pengawasan terselenggara dengan efektif, dalam arti berhasil menemukan secara faktual hal-hal yang terjadi dalam penyelenggaraan seluruh acara operasional, baik yang bersifat positif maupun berupa penyimpangan, penyelewengan atau kesalahan diharapkan banyak sekali instrumen, seperti:

1. Standar hasil yang direncanakan untuk dicapai
Makna dan hakikat standar hasil yang ingin dicapai yaitu hal yang sangat mendasar alasannya yaitu terhadap standar itulah penyelenggaraan banyak sekali acara dibandingkan. Situasi yang ideal ialah apabila manajer sanggup mengamati sendiri segala sesuatu yang terjadi dalam organisasi dan mengambil tindakan-tindakan yang diharapkan apabila terbukti terjadi penyimpangan atau kesalahan.

2. Anggaran
Anggaran yaitu suatu planning kerja yang dinyatakan dengan uang. Dengan demikian, anggaran merupakan pernyataan wacana hasil-hasil yang diharapkan.

3. Data Statistik
Analisis statistik dari banyak sekali segi operasional suatu orgasnisasi yaitu alat pengawasan yang sangat penting bagi manajemen.

4. Laporan
Jika seorang manajer memakai laporan sebagai instrumen pengawasan, manajer yang bersangkutan melaksanakan pengawasan jarak jauh. Laporan berbentuk tertulis tetapi sanggup juga berupa laporan lisan.

5. Auditing
Auditing yaitu perjuangan verifikasi yang sistematis dan ditunjukkan pada banyak sekali segi operasional dan organisasi. Auditing sanggup ditunjukkan kepada bidang kepegawaian, bidang logistik dan bidang finansial.

6. Observasi Langsung
Hal ini dilakukan oleh seorang manajer alasannya yaitu dengan melaksanakan observasi langsung, ia akan memperoleh masukan yang sangat penting baginya dalam perjuangan memilih tindakan korektif apa yang perlu diambilnya. Selain itu, observasi eksklusif akan bersifat psikologis terhadap karyawan alasannya yaitu mereka merasa diperhatikan.

Prinsip-Prinsip Pengawasan

Dalam pelaksanaan pengawasan, diharapkan prinsip-prinsip sebagai pedoman dalam menjalankan acara tersebut. Herujito (2001: 242) menyatakan bahwa ada tujuh prinsip-prinsip pengawasan, yaitu sanggup dijelaskan sebagai berikut:

1. Mencerminkan sifat dari apa yang diawasi.
2. Dapat diketahui dengan segera penyimpangan yang terjadi.
3. Luwes.
4. Mencerminkan pola organisasi.
5. Ekonomis.
6. Dapat gampang dipahami.
7. Dapat segera diadakan perbaikan.

Simbolon (2004:69) menyatakan bahwa hal ini prinsip pengawasan sanggup diuraikan sebagai berikut :

1. Pengawasan berorientasi kepada tujuan organisasi.
2. Pengawasan harus objektif, jujur dan mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi.
3. Pengawasan harus berorientasi kepada kebenaran berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku (wetmatigheid), berorientasi terhadap kebenaran atas mekanisme yang telah ditetapkan (rechmatigheid) dan berorientasi terhadap tujuan (manfaat) dalam pelaksanaan pekerjaan (doelmatigheid).
4. Pengawasan harus menjamin daya dan hasil guna pekerjaan.
5. Pengawasan harus berdasarkan atas standar yang objektif, teliti (accurate) dan tepat.
6. Pengawasan harus bersifat terus menerus (continue).
7. Hasil pengawasan harus sanggup menunjukkan umpan balik (feed back) terhadap perbaikan dan penyempurnaan dan kebijaksanaan waktu yang akan datang.

Prosedur Pengawasan

Menurut Simbolon (2004:76) menyampaikan bahwa mekanisme pengawasan yaitu dapa dijelaskan sebagai berikut :

1. Observasi, investigasi dan investigasi kembali.
2. Pemberian contoh
3. Catatan dan laporan
4. Pembatasan wewenang
5. Menentukan peraturan-peraturan, perintah-perintah dan prosedur.
6. Anggaran
7. Sensor

Demikian pembahasan mengenai instrumen dan prinsip pengawasan berdasarkan para ahli, selamat mencar ilmu dan selamat membaca.

Daftar Pustaka

Siagian, Sondang P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Simbolon, Maringan Masry. 2004. Dasar-dasar Administrasi dan Manajemen. Penerbit Ghalia Indonesia: Jakarta.
Herujito, Yayat M. 2001. Dasar-dasar Manajemen. PT. Grasindo: Jakarta.

Kamis, 02 Juni 2016

Alasan Timbul Dan Pengendalian Persedian Berdasarkan Para Ahli

Alasan timbul dan pengendalian persedian yaitu pembahasan yang akan diuraikan pada klarifikasi dibawah ini. Pembahasan ini masuk kedalam aspek materi pelajaran ekonomi administrasi operasional. Adapun fokus pembahasan yang akan di jelaskan pada artikel ini yakni :

1. Alasan timbulnya persediaan.
2. Pengendalian persediaan.

Semoga pembahasan ini sanggup menambah pengetahuan anda didalam mengetahui alasan timbulnya persediaan dan pengendalian persediaan berdasarkan para andal serta menjadi portal tumpuan kiprah ataupun makalah bagi para pelajar di seluruh Indonesia.
Alasan timbul dan pengendalian persedian Alasan Timbul Dan Pengendalian Persedian Menurut Para Ahli
Alasan Timbul Dan Pengendalian Persedian 

Alasan Timbulnya Persediaan

Menurut Schroeder (2000 : 6) ada empat alasan untuk mengadakan persediaan :

1. Untuk berlindung dari ketidakpastian
Dalam sistem persediaan, terdapat ketidakpastian dalam pemasokan, permintaanan batas waktu tenggang pesanan. Stock pengaman dipertahankan dalam persediaan untuk berlindung dari ketidakpastian tersebut.

2. Untuk memungkinkan produksi dan pembelian ekonomis
Sering lebih hemat untuk memproduksi materi dalam jumlah besar. Dalam kasus ini, sejumlah besar barang sanggup diproduksi dalam periode waktu yang pendek, dan lalu tidak ada produksi selanjutnya yang dilakukan hingga jumlah tersebut hampir habis.

3. Untuk mengatasi perubahan yang diantisipasi dalam undangan dan penawaran
Ada beberapa tipe situasi dimana perubahan dalam undangan atau penawaran sanggup diantisipasi. Salah satu kasus yaitu dimana harga atau ketersediaan materi baku diperkirakan untuk berubah.
Baca juga TEORI PERSEDIAAN
Sumber lain antisipasi yaitu promosi pasar yang direncanakan dimana sejumlah besar barang jadi sanggup disediakan sebelum dijual. Akhirnya perusahaan - perusahaan dalam perjuangan musiman sering mengantisipasi undangan untuk memperlancar pekerjaan.

4. Menyediakan untuk transit
Persediaan dalam perjalanan (transit inventories) terdiri dari materi yang berada dalam perjalanan dari satu titik ke titik yang lainnya. Persediaan - persediaan ini dipengaruhi oleh keputusan lokasi pabrik dan pilihan alat angkut.

Secara teknis, persediaan yang bergerak antara tahap-tahap produksi, walaupun di dalam satu pabrik, juga sanggup digolongkan sebagai persediaan dalam perjalanan. Kadang-kadang persediaan dalam perjalanan disebut persediaan pipa susukan sebab ini berada dalam pipa susukan distribusi.


Pengendalian Persediaan

Menurut pendapat Assauri (2004:176) pengendalian persediaan yaitu salah satu kegiatan dari urutan kegiatan - kegiatan yang berurutan dekat satu sama lain dalam seluruh operasi produksi perusahaan tersebut sesuai dengan apa yang telah direncanakan lebih dahulu baik waktu, jumlah, kuantitas, maupun biayanya.

Menurut Rangkuti (2004:25) pengawasan persediaan yaitu salah satu fungsi administrasi yang sanggup dipecahkan dengan menerapkan metode kuantitatif”.

Sedangkan berdasarkan Handoko (2000:333) pengendalian yaitu fungsi manajerial yang sangat penting sebab persediaan fisik banyak perusahaan melibatkan investasi rupiah terbesar dalam persediaan aktiva lancar”.
Baca juga Teori Manajemen Produksi Dan Operasional
Dari beberapa pengertian diatas sanggup disimpulkan bahwa pengendalian persediaan yaitu suatu kegiatan untuk menetapkan besarnya persediaan dengan memperhatikan keseimbangan antara besarnya persediaan yang disimpan dengan biaya - biaya yang ditimbulkannya. Demikian pembahasan mengenai alasan timbul dan pengendalian persedian berdasarkan para ahli. Semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka

Roger, Schroeder. 2000. Pengembilan Keputusan Dalam Suatu Fungsi Operasi, Edisi Ketiga. Erlangga: Jakarta.
Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. CP-FEUI: Jakarta.
Rangkuti, F. 2004. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Penerbit Erlangga: Jakarta.
Handoko, T. Hani. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi 7. BPFE: Yogyakarta.

Rabu, 01 Juni 2016

Tujuan Pengendalian Persediaan Materi Baku Berdasarkan Para Ahli

Tujuan pengendalian persediaan materi baku yakni pembahasan yang akan diuraikan dengan rinci pada klarifikasi dibawah ini. Pembahasan artikel ini masuk kedalam aspek materi pelajaran ekonomi administrasi operasional pada tingkat perkuliahan. Adapun fokus pembahasan yang akan di jelaskan pada artikel ini yakni :

1. Tujuan pengendalian persediaan.
2. Pengendalian persediaan materi baku.

Semoga pembahasan ini sanggup menambah pengetahuan anda didalam mengetahui tujuan pengendalian persediaan materi baku berdasarkan para ahli serta menjadi portal tumpuan kiprah ataupun makalah bagi para pelajar di seluruh Indonesia.
Tujuan pengendalian persediaan materi baku Tujuan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Menurut Para Ahli
Tujuan pengendalian persediaan materi baku

Tujuan Pengendalian Persediaan

Menurut Assauri (2004 : 177) tujuan pengendalian persediaan secara terinci dapatlah dinyatakan sebagai perjuangan untuk: 

1. Menjaga jangan hingga perusahaan kehabisan persediaan sehingga sanggup menjadikan terhentinya aktivitas produksi.
2. Menjaga biar supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau berlebih-lebihan.
3. Menjaga biar pembelian secara kecil-kecilan sanggup dihindari lantaran ini akan berakibat biaya pemesanan terlalu besar.

Dari keterangan diatas dapatlah dikatakan bahwa tujuan pengendalian persediaan untuk memperoleh kualitas dan jumlah yang sempurna dari bahan-bahan atau barang-barang yang tersedia pada waktu yang diharapkan dengan biaya-biaya yang minimum untuk laba atau kepentingan perusahaaan.
Baca ini Teori Manajemen Produksi dan Operasional
Baca juga Teori Persediaan

Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Kelancaran proses produksi sangat ditentukan oleh tersedianya materi baku dalam jumlah dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini disebabkan lantaran materi baku merupakan faktor utama dalam pelaksanaan proses produksi pada suatu perusahaan.

Menurut Hanggana (2006:11) pengertian bahan baku adalah sesuatu yang dipakai untuk menciptakan barang jadi, materi niscaya melekat menjadi satu dengan barang jadi. Dalam sebuah perusahaan materi baku dan materi penolong mempunyai arti yang sangat penting, lantaran menjadi modal terjadinya proses produksi hingga hasil produksi.

Pengelompokan materi baku dan materi penolong bertujuan untuk pengendalian materi dan pembebanan biaya ke harga pokok produksi. Pengendalian materi diprioritaskan pada materi yang nilainya relatif tinggi yaitu materi baku.

Baroto (2002:52) mengemukakan bahwa arti materi baku yakni barang–barang yang terwujud menyerupai :

a. Tembakau
b. Kertas
c. Plastik ataupun materi lainya yang diperoleh dari sumber alam atau dibeli dari pemasok, atau diolah sendiri oleh perusahaan untuk dipakai perusahaan dalam proses produksinya sendiri.

Tujuan dasar dari pengendalian persediaan materi baku adalah kemampuan untuk mengirimkan pesanan pada ketika yang sempurna pada pemasok terbaik untuk memperoleh kuatitas yang sempurna pada harga dan kualitas yang tepat. Pada umumnya persediaan materi baku akan dipakai untuk menunjang pelaksanaan proses produksi yang bersangkutan tersebut.

Dengan demikian maka besarnya persediaan materi baku akan diubahsuaikan dengan kebutuhan materi baku untuk pelaksanaan proses produksi. Makara untuk memilih berapa banyak materi baku yang akan dibeli oleh suatu perusahaan pada suatu periode akan tergantung pada berapa besarnya kebutuhan perusahaan tersebut akan materi baku untuk keperluan proses produksi.
Baca Alasan Timbul Dan Pengendalian Persediaan
Menurut Rangkuti (2004:19) ada 5 macam teknik yang biasa dipakai perusahaan untuk menghitung pengendalian persediaan, yaitu sanggup dijelaskan sebagai berikut :

1. Metode Analisis ABC
Metode ini sangat berkhasiat dalam memfokuskan perhatian administrasi terhadap penentuan jenis barang yang paling penting dalam sistem inventori yang bersifat multisistem.

2. Metode Pengendalian/ Pengawasan Persediaan (EOQ)
Pengendalian persediaan merupakan salah satu fungsi administrasi yang sanggup dipecahkan dengan menerapkan metode kuantitatif. Konsep ini sanggup diterapkan baik untuk industri skala kecil maupun industri skala besar.

3. Pengendalian Persediaan dalam Kondisi Tidak Tentu dan Ada Pemesanan Kembali
Model ini sanggup sesuai apabila seruan diketahui berasal dari sejumlah besar sumber yang independen. Secara spesifik, hal ini sering terjadi dalam persediaan berupa barang – barang yang telah jadi (finished goods), tetapi jarang ditemukan pada materi mentah atau materi setengah jadi yang memerlukan proses pengolahan lebih lanjut.

4. Pengendalian Persediaan dalam Kondisi Tidak Tentu dan Tidak Ada Pemesanan Kembali
Bagian ini akan membahas pemecahan duduk perkara persedian yang kondisinya tidak memungkinkan untuk pemesanan kembali. Produk tersebut secara ekonomi tidak sanggup disimpan dalam waktu yang relatif lama.

5. Sistem Persediaan Just In Time
Sistem Just In Time mengacu kepada kartu yang mengizinkan satu departemen dari satu organisasi untuk menghasilkan jumlah minimum dari suatu jenis barang dalam menjawab reaksi dari persyaratan departemen lain. Idenya yakni dengan memakai relatif sangat kecil order (atau produksi), dengan relatif Low Order Points, sehingga pemenuhan persediaan sanggup tiba just in time.

Demikian pembahasan mengenai tujuan pengendalian persediaan materi baku berdasarkan para ahli, semoga bermanfaat.

Daftar Pustaka
Assauri, Sofyan. 2004. Manajemen Produksi dan Operasi. CP-FEUI: Jakarta.
Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Mediatama: Surakarta.
Baroto, Teguh. 2002. Perencanaan dan pengendalian produksi. Ghalia Indonesia: Jakarta.
Rangkuti, F. 2004. Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Penerbit Erlangga: Jakarta.